Kelakduka menjadi mimpi buruk menakutkan. Hari itu hujan begitu derasnya, membasahi tiap gorong-gorong kota Grandnesia. Tampak sesosok wanita muda jelita, menempati kursi dalam sebuah rumah. Kota Wretched muncul dalam benaknya, memicu kenangan dan kerinduannya. Kepada kekasih yang terlibat peperangan, menentang kemurkaan penuh amarah.
SepuluhHari Terakhir Sepuluh malam berlimpah Dengan karunia di dalamnya Keikhlasan beribadah Dan penyerahan seorang hamba Mencari belas kasihan Tuannya. Sepuluh malam terakhir yang kita dambakan Seperti penjaga yang waspada Merindukan satu malam spesial Ketika rahmat Tuhan kita Akan dengan anggun turun ke dunia.
RamadhanBerakhir, Ini Doa dan Salam Kanjeng Nabi. Islam Sehari-hari Kamis, 14 Juni 2018 20:26 WIB. "Salam bagimu wahai Ramadhan, shahabat yang datang membawa kebahagian dan kepergiannya meninggalkan kepedihan. Salam bagimu wahai teman, yang membuat hati menjadi lembut dan dosa berguguran.". Langit dan bumi serta malaikat turut menangis
Semuakisah ini telah berakhir, juga surga yang katanya bakal ada aku, lelakiku, dan wanita itu. Wanita yang namanya terus ia sanjung-sanjung. Wanita yang membuatnya rela beribadah hanya pada akhir pekan saja. Wanita yang telah tinggal setahun lamanya di satu atap yang sama denganku, namun tak memiliki keyakinan yang sama tentang Tuhan.
Berikutini 63 KATA-KATA BIJAK yang dapat anda baca untuk mengubah cara berpikir,melihat dan mendengar ,tentang kehidupan cinta dan Persahabatan sering berakhir dengan cinta Tetapi cinta kadang berakhir BUKAN dengan persahabatan Selain itu kamu pun harus memperhatikan penggalan kata yang tepat. Dengan demikian ,puisi tersebut akan enak
malamyang diberkahi di mana para malaikat turun ke bumi bulan khusus untuk melakukan sebanyak -banyaknya amal kebaikan malam ini kamu akan merasa kesejukan menandakan bulan penuh rahmat hampir berakhir satu set sajadah yang mendamaikan hatimu ketika kamu merenungkan perbuatanmu yang telah kamu lakukan dari awal bulan ramadhan bersiaplah untuk
bersamamudan membahagiakanmu untuk yang terakhir supaya aku bisa melihat senyum kebahagianmu untuk yang terakhir sebelum aku pergi , Aku pasti bisa tersenyum bahagia disana . Disana aku akan tenang dan nyaman karna aku bersama Tuhan , aku akan memohon agar Tuhan selalu menjagamu untukku d an menyatukan aku dan kamu di surga nanti Penulis
Berkiatandengan kata harapan berikut ini, puisi berjudul harapan terakhiri, bagaimana puisinya untuk lebih jelasnya silahkan disimak saja berikut ini. Puisi Harapan Terakhir Kesepian ini membuatku sekarat Pada hari, minggu, bulan, tahun menjerat Akankah semua berlalu dengan cepat Aku kesepian dalam kesendirian Tak ada yang mengerti ku dalam
A0Q8gf. Puisi religi Surga. Surga adalah suatu tempat di alam akhirat yang dipercaya sebagai tempat yang penuh dengan kenikmatan oleh para penganut beberapa agama dan sebagai sebagai tempat berkumpulnya roh-roh manusia yang semasa hidup di dengan kata surga berikut ini adalah pusisi religi surga, bagaimana cerita puisi religi tersebut, selengkapnya disimak saja berikut ini puisi berjudul SURGAOleh Nuryadi PenditMasing-masing punya jalanMenuju surga penuh rintanganJalan kebaikan ada kerikil keburukanSebaik mungkin lalui cobaanBertahan dalam imanUsah terlalu diperlihatkanSegala ibadah jangan dipamerkanTerlebih congkak merasa paling berimanTiada pantas kita lakukanMawas dalam cerminanAllah Maha PenilaiAdil bijaksana biasan sampaiBaik membias baik cerah melambaiYang buruk sebisa teruraiPemaaf tiada usaiAllah murah hatiDosa umat akan diampuniDengan dasar taubatan sepenuh hatiNur kemuliaan sejagat terberiSurga teruntuk pendakiPendaki berakhlak muliaTiada sibuk menghitung pahalaBersibuklah deteksi peka peduli sesamaSugesti positif mumpuni kinerjaMengkaji ragam praharaPendaki berbekal sia-siaJikalau perjalanan kerumun fanaTersesat lamunan maya hutan angkaraGemerlap napsu membius jiwaNeraka menunggu penghuninyaWahai kawan semuanyaBenahi akhlak jiwa tertataDalami hidup lelaku aura saptasonaNur kebijakan putih sahajaRenung penjuru polaFilosofi busur tipamapatiTiba umpama tekaning patiSiapkan bekal untuk menyambut matiSemua bergiliran waktunya pastiBertakwalah sepenuh 29 Mei 2019.. puisi berjudul surga, baca juga puisi puisi islami atau puisi religi lainnya dihalaman selanjutnya puisi surga dapat menghibur dan menginspiras untuk menulis puisi puisi islami tentang surga atau puisi bertema religi.
Puisi tentang hari akhir Jawaban Berikut contoh puisi mengenai hari akhir Kiamat yang Dekat Waktu hakikatnya berjalan menujumu Walau dunia terus melenakan diriku Namun amal dan ibadah tetap tujuanku Wahai hari akhir, adakah keselamatan untukku? Hari akhir, engkau hari penghabisan dunia yang semu. Engkau menjadi awal pembalasan segala yang dulu. Pintu surga dan neraka terbuka dimulai darimu Engkau dekat, engkau janji yang paling terdahulu Hari akhir, aku bertaubat sebab gentar akanmu. Sudikah Tuhanku mengampuni dosa-dosaku? Pembahasan Puisi adalah salah satu karya seni dalam bentuk prosa. Puisi dikenal sebagai karya yang menggunakan kalimat pendek atau bahkan frasa dan klausa. Meski begitu, diksi atau pemilihan kata yang cermat menjadikan puisi padat akan makna dan indah untuk diresapi diri. Puisi ada banyak jenisnya dan dibagi ke dalam beberapa kelompok. Untuk contoh di atas, termasuk puisi yang tidak terikat pada aturan baku sehingga bisa disebut puisi modern. Bait pada puisi barisnya tidak berjumlah sama meski rimanya semua memiliki pola yang sama yakni berakhiran –U. Puisi di atas bertemakan hari akhir sesuai yang diminya soal. Hari akhir sendiri adalah sebutan bagi hari kiamat yang umum diistilahkan dalam konteks agama.
Kumpulan puisi Antonius Wendy ini memiliki pandangan soal religiusitas, kehidupan, kematian. Kumpulan puisi ini berjudul Yang Layak Masuk Surga, Tangis Tanpa Rupa, Di Depan Altar, Kenapa Aku Dibunuh, Pada Suatu Hari, dan Menjadi Hantu. Karena yang layak masuk surga hanya umat agama yang ini Tuhan pun membuang sebagian besar manusia ke neraka Sehingga jumlah yang hanya sebesar sebongkah bumi Tercatat di mata-Nya sebagai benih-benih yang berkualitas Tapi kemudian Tuhan berkata, “Tidak! Banyak yang sesat!” Karena yang layak masuk surga hanya umat aliran yang ini Tuhan kembali membuang sejumlah penghuni bumi ke neraka Sehingga semakin sempit jalan berkelok menuju keabadian Tapi lagi, “Tidak! Masih banyak yang tidak sesuai Saya!” Karena yang layak masuk surga hanya umat kelompok ini Maka dengan murka Tuhan menendang para umat-Nya Sehingga yang bertahan di surga hanya beberapa saja Tapi pun setelah diperiksa oleh para malaikat, dan ternyata Beberapa orang tersebut memiliki sifat buruk semasa hidup Maka dengan mata merah Tuhan mengusir mereka semua Hingga surga sepi karena tak ada yang layak menghuninya Tangis Tanpa Rupa Pada onggokan daging yang tak lagi bisa dikenali Ada bekas dan jejak-jejak ciuman lembut dari surga Ketika Tuhan menggenggam hati yang hilang bentuk Di antara luka yang telah menorehkan doa-doa jiwa Pada kubangan darah yang menguarkan wangi sunyi Ada malaikat yang bercermin wajah mereka di sana Kemudian menyeka noda kematian dengan airmata Membersihkan jiwa yang kotor dijilat oleh maut Pada tulang-belulang yang diikat oleh rantai rindu Ada sentuhan hangat yang meraba sisa-sisa harapan Untuk pulang menuju cinta yang datang menjemput Bersama pelukan bumi yang melapangkan keabadian Dari kejauhan terdengar suara nyanyian senjata Diiringi lagu ketakutan yang kelam oleh sengsara Secara perlahan cahaya meredup berganti malam Tapi terdengar suara tangis yang entah dari mana Di Depan Altar Aku berjalan terseok-seok ke depan altar yang terang lilin Dengan kaki pincang yang mendentumkan gema sunyi Keheningan bergetar di antara sela-sela bangku yang tidur Dan altar di depanku seolah semakin jauh saja menyambutku Kudengar bisik malam dari jendela yang mengukir penderitaan Seperti mengajakku mengikuti kesengsaraan iman yang tenggelam Kurasakan lilin-lilin api mengikuti jejak airmataku yang jatuh Seolah setiap tetesnya memantulkan gemerlap cahaya yang kabur “Tuhan, mengapa Engkau meninggalkan aku?” Aku berjongkok Mulutku terbuka tapi banyak lipan merangkak keluar dari sana Aku bersujud memohon dan cacing-cacing keluar dari anusku Dan kuku jariku patah di lantai yang membanting bunyi dingin Seketika aku tersungkur dan mendengar nada suaraku remuk Tapi aku terus memohon dengan bunyi yang sudah tak dikenali Kuangkat wajah ketika airmataku berubah jadi ulat-ulat di muka Dan pakaianku koyak di saat tulang-belulang mencuat bak sayap Kenapa Aku Dibunuh Seorang malaikat datang menjemputku dengan penasaran “Saudara, hidupmu sudah selesai. Mengapa kau dibunuh?” Aku tersenyum padanya dengan mata yang menyala terang Dan terang itu juga yang menyalakan seluruh bentuk jiwaku “Ada yang tidak senang dengan keyakinan saya,” ucapku Muncul seseorang yang sedang khusyuk berdoa di altar Dalam keheningan yang tiba-tiba pecah oleh teriak ngeri Para umat berlarian ketakutan di bawah atap naungan suci “Ada yang tidak senang dengan seksualitas saya,” ucapku Muncul sepasang kekasih yang sedang mesra di ranjang Tiba-tiba pintu dibanting terbuka hingga membentur dinding Keduanya berakhir dalam kolam api diiringi ayat-ayat suci “Ada yang tidak senang dengan kejujuran saya,” ucapku Ketika aku mengutarakan lebih lanjut, ia menutup mulutku “Yang itu tidak perlu dijelaskan,” kata sang malaikat Dan aku balas tersenyum padanya dengan degup harapan Pada Suatu Hari Dengan kepala mata terlihat ada kebencian dan ketakutan Ketika pagi tumbuh dengan matahari yang hitam oleh pitam Embun pun berubah jadi keringat asam dan masam di daun jiwa Dan kicau api membakar doa hingga kata-kata memerah darah Di bawah matahari ada bayang-bayang senjata seperti penis tegak Dan para pahlawan menggunakannya seperti sedang masturbasi Sementara para wanita bersembunyi dari nada musik kematian Tapi anak-anak menyanyikan lagu perang dengan mulut berliuran Dengan kepala penis terasa ada kebodohan dan kebohongan Ketika malam layu di bawah bulan yang pucat dengan cacat Dingin pun menyelimuti sperma dan darah di tubuh tanpa jiwa Dan serak serangga menyayat hati yang tak lagi bisa menangis Di bawah bulan ada mayat-mayat yang dipancung tanpa identitas Dan para bajingan berlomba memburu maut hingga ujung napas Sementara noda tetes darah terakhir jatuh di tengah kegelapan Yang akan menjadi corak kebangkitan ketika hari pasti berganti Menjadi Hantu Aku telah menjadi hantu. Aku diceritakan dengan seram Dan sosokku dijadikan kisah jerit malam di siang buta Dengan cara yang mengerikan aku perlahan menguasai mereka Dalam mimpi ketika tidur atau pun imajinasi ketika melamun Aku memang pernah nyata. Aku dimulai api liar dan biji peluru Lahir dari rahim mayat seorang wanita yang dirobek vaginanya Kemudian aku tumbuh besar di jalanan sambil makan belatung Hingga mati dan dikubur dengan timbunan tinja penuh cacing Aku pun menjadi hantu. Aku membayangi di setiap penjuru Bergentayangan dan bersembunyi dalam bayang dan remang Tapi orang tua mencekoki kisahku pada anak-anak yang lugu Dan tanpa sadar menanamku ke lubuk hati yang masih murni Tapi aku hanyalah hantu. Mereka mengencingi kuburku Sambil menginjak makam para tetua mereka yang terdahulu Karena telah dibutakan oleh amarah pada orang-orang mati Hingga mereka tak sadar bahwa aku telah menguasai mereka 2021 – 2022 Editor Tim Editor Sudutkantin