Mażhabini merumuskan ‘Amil sebagai berikut: “Amil zakat yaitu orang-orang yang dipekerjakan oleh Imam (pemerintah) untuk mengurus zakat. Mereka adalah para karyawan yang bertugas mengumpulkan zakat, menulis (mendatanya) dan memberikan kepada yang berhak menerimanya”. Dimasukkannya Amil sebagai Asnaf menunjukkan bahwa Zakat dalam Islam Istilah “Zakat adalah harta yang wajib dikeluarkan oleh seorang muslim atau badan usaha untuk diberikan kepada yang berhak menerimanya sesuai dengan syari’ahIslam .” Zakat adalah sebagian harta yang wajib diberikan oleh setiap muslim yang memenuhi syarat kepada orang-orang atau lembaga tertentu, dengan syarat-syarat tertentu pula. menyimpan dan mendistribusikan harta zakat kepada orang yang berhak menerimanya. Pada masa Rasul SAW, beliau mengangkat beberapa sahabat sebagai amil zakat. Aturan dalam At-Taubah ayat 103 dan tindakan Rasul noticed tersebut mengandung makna bahwa harta zakat dikelola oleh pemerintah. Secaraistilah zakat adalah memberikan harta apabila telah mencapai nishab dan haul kepada orang yang berhak menerimanya ( mustahiq) dengan syarat tertentu. Nishab adalah ukuran tertentu dari harta yang dimiliki yang wajib dikeluarkan zakatnya, sedangkan haul adalah berjalan genap satu tahun. A Pengertian Zakat Zakat (Bahasa Arab: زكاة; transliterasi: Zakah) yang berarti membersihkan, bertumbuh dan berkah . Jadi zakat, adalah jumlah harta tertentu yang wajib dikeluarkan oleh orang yang beragama Islam dan diberikan kepada golongan yang berhak menerimanya (fakir miskin dan sebagainya) menurut ketentuan yang telah ditetapkan oleh Sebagaimanadefinisi tersebut, ada 5 unsur utama dalam zakat, yaitu: 1. Sebagian harta, tidak seluruhnya. 2. Harta yang dizakati adalah harta yang khusus (telah ditentukan) misalnya harta perdagangan (tijarah) 3. Ada ketentuan yang khusus dalam standar ukuran misalnya zakat perdagangan adalah 2,5 % dari modal. 4. Danhal ini juga dilakukan di zaman khalifah Umar bin Al-Khattab ra, dimana beliau tidak pernah memberikan harta zakat kepada orang kafir harta zakat. Umar ra berkata,"Kita tidak akan memberikan sesuatu pun . untuk menjadi muslim. Siapa yang mau silahkan masuk Islam dan siapa yang tidak mau silhakan kafir saja". 5. Untuk budak Dananda tidak harus memberi tahukan kepada penerima bahwa itu zakat. (Fatwa Lajnah Daimah, no. 11241) Sekali lagi, ini berlaku jika penerima adalah orang yang kita yakini sebagai pihak yang berhak menerimanya, seperti fakir, miskin atau lainnya. Sementra jika ini dititipkan ke lembaga atau yayasan penampung zakat, kita harus memberi tahu. o7LLO4. Jakarta Zakat adalah bagian integral dari Islam dan dianggap sebagai salah satu dari lima rukun iman. Ini adalah tindakan ibadah wajib yang mengharuskan umat Islam untuk memberikan sebagian dari kekayaan mereka kepada mereka yang membutuhkan. Jenis-jenis harta yang wajib dikeluarkan zakatnya telah ditentukan dalam ajaran Islam dan merupakan aspek penting dalam kehidupan umat Islam. Amil Adalah Orang yang Mengumpulkan Zakat, Ketahui Tugas dan Ketentuannya Doa Zakat Fitrah untuk Anak Laki-Laki dan Perempuan, Kenali Ketentuannya Arti Zakat Menurut Bahasa adalah Suci, Baik, Berkah, Tumbuh, dan Berkembang Konsep zakat berakar pada gagasan penyucian dan pertumbuhan. Dengan memberikan zakat, seorang Muslim mensucikan kekayaan dan pendapatan mereka dan membantu mereka yang kurang beruntung. Ini dianggap sebagai tindakan ibadah yang diwajibkan bagi setiap Muslim yang mampu secara finansial untuk membayarnya. Zakat adalah aspek penting dari Islam yang mempromosikan keadilan sosial dan kesetaraan. Jenis harta yang wajib dikeluarkan zakatnya ada bermacam-macam. Ini termasuk emas dan perak, uang tunai, barang dagangan bisnis, hasil pertanian, ternak, dan investasi. Tingkat zakat bervariasi untuk aset yang berbeda, tetapi umumnya 2,5% dari total nilai aset setelah dikurangi utang atau biaya apa pun. Dalam Islam, zakat tidak diwajibkan atas barang-barang pribadi seperti tempat tinggal utama seseorang, pakaian pribadi, atau perabot rumah tangga. Lantas, apa saja jenis harta yang wajib dikeluarkan zakatnya? Lebih lengkapnya, berikut ini telah rangkum dari berbagai sumber tentang pengertian zakat, beserta dengan penjelasan jenis-jenis harta yang wajib dikeluarkan dan dalilnya, pada Rabu 15/3/2023.Zakat dan sedekah adalam amalan yang dianjurkan. Namun keduanya punya pengertian yang Zakat Menurut IslamZakat merupakan ibadah wajib dalam Islam yang mewajibkan umat Islam untuk memberikan sebagian hartanya kepada yang membutuhkan. Itu dianggap sebagai salah satu dari lima rukun Islam, bersama dengan pernyataan iman, doa, puasa, dan ziarah ke Mekkah. Kata zakat berasal dari kata Arab "zakaa," yang berarti penyucian, pertumbuhan, dan berkah. Tujuan zakat adalah untuk mensucikan kekayaan dan pendapatan seseorang dan mendistribusikannya kepada mereka yang membutuhkan. Diyakini bahwa dengan memberikan zakat, seseorang menunjukkan rasa syukur kepada Allah atas berkah dan kekayaan yang telah mereka terima, dan memenuhi kewajibannya untuk membantu mereka yang kurang beruntung. Zakat wajib atas jenis harta tertentu yang telah diadakan selama satu tahun lunar penuh dan melebihi jumlah ambang batas tertentu. Aset ini termasuk emas dan perak, uang tunai, barang dagangan bisnis, hasil pertanian, ternak, dan investasi. Tingkat Zakat bervariasi untuk aset yang berbeda, tetapi umumnya 2,5% dari total nilai aset setelah dikurangi hutang atau biaya apa pun. Zakat didistribusikan kepada delapan golongan orang yang berhak menerimanya, sebagaimana digariskan dalam Al-Quran Orang miskin al-fuqara' Yang membutuhkan al-masakin Pemungut zakat al-amileen Orang-orang yang ingin didamaikan hatinya al-mu'allafatu qulubuhum Yang diperbudak al-riqab Orang yang berhutang al-gharimin Orang yang berada di jalan Allah fi sabilillah Sang musafir ibnus-sabil Zakat adalah cara penting bagi umat Islam untuk memurnikan kekayaan mereka dan untuk memenuhi kewajiban mereka kepada mereka yang membutuhkan. Ini adalah sarana untuk mempromosikan keadilan sosial dan kesetaraan, dan mendorong umat Islam untuk beramal dan berbelas kasih terhadap orang Islam, Zakat adalah ibadah wajib yang mengharuskan umat Islam untuk memberikan sebagian dari kekayaan mereka kepada mereka yang membutuhkan. Jenis-jenis harta yang diwajibkan zakatnya telah disebutkan dalam berbagai ayat Al-Qur'an sebagai berikut 1. Emas dan Perak Zakat wajib atas emas dan perak dalam bentuk apa pun, termasuk perhiasan, koin, atau emas batangan. Allah SWT berfirman dalam Al Quran Surat At-Taubah Ayat 103 خُذْ مِنْ أَمْوَٰلِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيهِم بِهَا وَصَلِّ عَلَيْهِمْ ۖ إِنَّ صَلَوٰتَكَ سَكَنٌ لَّهُمْ ۗ وَٱللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ Artinya Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu menjadi ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. 2. Tunai Zakat wajib atas uang tunai atau mata uang apa pun yang telah dimiliki seseorang selama satu tahun lunar penuh dan melebihi jumlah ambang batas. Allah SWT berfirman dalam Al Quran Surat Al-Ma’arij Ayat 24-25 وَالَّذِيْنَ فِيْٓ اَمْوَالِهِمْ حَقٌّ مَّعْلُوْمٌۖ لِّلسَّاۤىِٕلِ وَالْمَحْرُوْمِ Artinya dan orang-orang yang dalam hartanya disiapkan bagian tertentu, bagi orang miskin yang meminta dan yang tidak meminta. 3. Barang dagangan bisnis Zakat wajib atas barang dagangan yang dimaksudkan untuk dijual, seperti barang di toko atau inventaris yang dipegang oleh produsen. Allah SWT berfirman dalam Al Quran Surat Al-Anfal Ayat 41 ۞ وَٱعْلَمُوٓا۟ أَنَّمَا غَنِمْتُم مِّن شَىْءٍ فَأَنَّ لِلَّهِ خُمُسَهُۥ وَلِلرَّسُولِ وَلِذِى ٱلْقُرْبَىٰ وَٱلْيَتَٰمَىٰ وَٱلْمَسَٰكِينِ وَٱبْنِ ٱلسَّبِيلِ إِن كُنتُمْ ءَامَنتُم بِٱللَّهِ وَمَآ أَنزَلْنَا عَلَىٰ عَبْدِنَا يَوْمَ ٱلْفُرْقَانِ يَوْمَ ٱلْتَقَى ٱلْجَمْعَانِ ۗ وَٱللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ Artinya Ketahuilah, sesungguhnya apa saja yang dapat kamu peroleh sebagai rampasan perang, maka sesungguhnya seperlima untuk Allah, Rasul, kerabat Rasul, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan ibnussabil, jika kamu beriman kepada Allah dan kepada apa yang kami turunkan kepada hamba Kami Muhammad di hari Furqaan, yaitu di hari bertemunya dua pasukan. Dan Allah Maha Kuasa atas segala Hasil pertanianZakat wajib atas hasil tanah pertanian, termasuk tanaman, buah-buahan, dan sayuran. Allah SWT berfirman dalam Al Quran Surat Al-Isra Ayat 26 وَءَاتِ ذَا ٱلْقُرْبَىٰ حَقَّهُۥ وَٱلْمِسْكِينَ وَٱبْنَ ٱلسَّبِيلِ وَلَا تُبَذِّرْ تَبْذِيرًا Artinya Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan hartamu secara boros. 5. Peternakan Zakat wajib atas hewan ternak, seperti sapi, domba, dan unta, yang diadakan untuk pembibitan, susu, atau daging. Allah SWT berfirman dalam Al Quran Surat Al-Baqarah Ayat 215 يَسْـَٔلُونَكَ مَاذَا يُنفِقُونَ ۖ قُلْ مَآ أَنفَقْتُم مِّنْ خَيْرٍ فَلِلْوَٰلِدَيْنِ وَٱلْأَقْرَبِينَ وَٱلْيَتَٰمَىٰ وَٱلْمَسَٰكِينِ وَٱبْنِ ٱلسَّبِيلِ ۗ وَمَا تَفْعَلُوا۟ مِنْ خَيْرٍ فَإِنَّ ٱللَّهَ بِهِۦ عَلِيمٌ Artinya Mereka bertanya tentang apa yang mereka nafkahkan. Jawablah "Apa saja harta yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan". Dan apa saja kebaikan yang kamu buat, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahuinya. 6. Investasi Zakat wajib untuk investasi seperti saham, obligasi, dan reksa dana. Allah SWT berfirman dalam Al Quran Surat Al-Munafiqun Ayat 10 وَأَنفِقُوا۟ مِن مَّا رَزَقْنَٰكُم مِّن قَبْلِ أَن يَأْتِىَ أَحَدَكُمُ ٱلْمَوْتُ فَيَقُولَ رَبِّ لَوْلَآ أَخَّرْتَنِىٓ إِلَىٰٓ أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُن مِّنَ ٱلصَّٰلِحِينَ Artinya Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata "Ya Rabb-ku, mengapa Engkau tidak menangguhkan kematianku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh?" Tingkat Zakat bervariasi untuk aset yang berbeda, tetapi umumnya 2,5% dari total nilai aset setelah dikurangi hutang atau biaya apa pun. Penting untuk dicatat bahwa Zakat tidak jatuh tempo pada barang-barang pribadi seperti tempat tinggal utama seseorang, pakaian pribadi, atau perabot rumah tangga.* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan. Zakat merupakan bagian dari rukun Islam yang paling penting setelah shalat. Ia merupakan ibadah hartawi yang berfungsi sebagai sarana penyuci tathahhur, pembersih nadhafah, pengembang nama, dan penambah ziyadah. Melalui pengeluaran sebagian dari kelebihan harta yang kita miliki kepada orang yang berhak menerimanya mustahiq, seperti kepada kaum fakir, miskin dan selainnya, diharapkan harta kita menjadi bersih, berkembang, penuh keberkahan dengan seizin Allah subhanahu wa ta’ala, serta terjaga dari kemusnahan. Sebagaimana termuat di dalam Al-Qur’an bahwa zakat merupakan ibadah yang juga diwajibkan kepada umat para nabi dan rasul terdahulu. Itulah sebabnya Islam datang lewat risalah Baginda Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam dengan membawa serta sejumlah kaidah dan aturan mengenai tata cara pelaksanaannya. Islam kemudian mewajibkan pelaksanaan zakat itu agar disesuaikan dengan batas-batas, syarat dan hukum yang berlaku atasnya. Para penerimanya pun juga tak ketinggalan mendapatkan perincian yang tegas, sehingga setiap orang yang hendak menunaikan kewajiban zakat tidak bingung lagi ke mana harta hendak disalurkan. Demikian pula mengenai jenis harta yang wajib dizakati dan yang tidak wajib dizakati. Semuanya lengkap diatur oleh syariat Islam yang mulia ini. Zakat Ditinjau dari Bahasa dan Tafsir Secara bahasa, zakat memiliki beragam makna menurut konteks bahasa, antara lain tathhir penyuci, shalah perbaikan, nama berkembang, afdlal lebih utama, dan aliq yang paling patut/sesuai. Menurut Ath-Thabari w. 350 H, “zakat” disebut dengan istilah “zakat” disebabkan karena adanya unsur keberkahan yang jelas nampak pada harta, sesaat setelah seorang wajib zakat menunaikan kewajibannya. Itulah sebabnya zakat diartikan juga sebagai nama’ pengembang, barakah. Zakat dimaknai sebagai penyuci tathhir dan pembersih nadhafah tampak sebagaimana penjelasan dari Ibnu Katsir ketika menafsiri QS Al-Lail [92] ayat 18 sebagai berikut قوله "الذي يؤتى ماله يتزكى" أي يصرف ماله في طاعة ربه ليزكي نفسه وماله وما وهبه الله من دين ودنيا Artinya "Firman Allah “alladzî yu’tî mâlahu yatazakkâ”, yakni orang yang menyalurkan hartanya di dalam rangka taat kepada Rabb-nya, agar Allah berkenan membersihkan diri dan harta yang dimilikinya serta segala yang telah dianugerahkan oleh Allah kepadanya, dari sisi agama dan dunia.” Tafsir Ibn Katsir Makna zakat sebagai perbaikan shalah dapat kita temui pada QS al-Syams ayat 9. Ath-Thabari menyampaikan ta’wil dari ayat tersebut sebagai berikut قوله قَدْ أَفْلَحَ مَنْ زَكَّاهَا يقول قد أفلح من زكَّى الله نفسه، فكثَّر تطهيرها من الكفر والمعاصي، وأصلحها بالصالحات من الأعمال Artinya “Firman Allah SWT “qad aflaha man zakkaha”, maksudnya “Sungguh beruntung prang yang disucikan dirinya oleh Allah SWT, karena ia akan terjauhkan dari sifat kufur dan ma’shiyat, dan terhiasi dengan amal-amal yang shalih” Tafsir ath-Thabari. Definisi Zakat Menurut Ulama Empat Mazhab Secara istilah, para fuqaha’ memberikan definisi zakat secara berbeda-beda sesuai dengan kecenderungan dan penekanannya. Untuk lebih rincinya, kita sajikan beberapa definisi itu di sini sebagaimana telah dirangkum oleh Syekh Wahbah al-Zuhaili dalam kitabnya al-Fiqhu al-Islamy wa Adillatuhu, juz III. Zakat menurut ulama Malikiyyah Kalangan ulama ini mendefinisikan zakat, sebagai إخراج جزء مخصوص من مال بلغ نصاباً، لمستحقه، إن تم الملك، وحول، غير معدن وحرث Artinya “Keharusan mengeluarkan bagian tertentu dari suatu harta ketika telah mencapai nishab jumlah minimum wajib zakat kepada penerima zakat, dengan catatan jika harta tersebut merupakan milik sempurna dan mencapai haul, kecuali harta tambang dan tanaman maka tidak perlu syarat haul.” Al-Fiqhu al-Islamy wa Adillatuhu, III/1788 Zakat menurut ulama Hanafiyah Menurut kalangan ini, zakat didefinisikan sebagai تمليك جزء مال مخصوص من مال مخصوص لشخص مخصوص، عينه الشارع لوجه الله تعالى. Artinya “Menyerahkan kepemilikan sebagian harta tertentu dari harta tertentu kepada pihak tertentu yang telah ditentukan oleh Pembawa Syariat, semata karena Allah ta’ala” Al-Fiqhu al-Islamy wa Adillatuhu, III/1789. Zakat menurut ulama Syafiiyah Kalangan Syafiiyah, mendefinisikan zakat sebagai اسم لما يخرج عن مال وبدن على وجه مخصوص Artinya “Suatu istilah yang menunjuk pengertian harta yang dikeluarkan karena arah hartanya dan karena badan menurut tata aturan yang telah ditentukan” Al-Fiqhu al-Islamy wa Adillatuhu, III/1789. Zakat menurut Hanabilah Kalangan Hanabilah mendefinisikan zakat sebagai أنها حق واجب في مال مخصوص لطائفة مخصوصة في وقت مخصوص. Artinya “Sesungguhnya zakat itu adalah hak wajib atas suatu harta tertentu kepada pihak tertentu yang dikeluarkan pada waktu yang telah ditentukan” Al-Fiqhu al-Islamy wa Adillatuhu, III/1789. Alasan Wajib dan Tidaknya Mengeluarkan Zakat Meskipun ada beragam definisi yang disampaikan oleh kalangan ulama empat mazhab sebagaimana di atas, akan tetapi pada dasarnya para ulama ini sepakat dalam beberapa hal. Zakat dikeluarkan karena 4 alasan, yaitu memang wujud hartanya merupakan harta yang wajib dizakati ketika telah mencapai nishab dan haul seperti zakat mal harta tersebut dikeluarkan sebagai sarana pembersih diri seperti zakat fitrah. Hukum mengeluarkan zakat adalah wajib secara ijma’ Pemilik harta tersebut adalah seorang Muslim yang merdeka Berdasar 4 rincian ini maka secara tidak langsung kita diarahkan pada pemahaman bahwa ada pula harta yang tidak masuk kelompok wajib zakat. Harta ini sudah barang tentu memiliki beberapa unsur, yaitu Kurang dari 1 nishab jumlah minimum wajib zakat Belum mencapai haul genap 1 tahun [hijriah] dalam pengelolaan, kecuali harta tambang ma’dan dan harta karun rikaz yang keduanya masuk kelompok harta khumus. Demikian juga, ada pengecualian terhadap harta zuru’ harta hasil tanaman yang boleh dikeluarkan zakatnya meski belum mencapai haul, dan Bukan termasuk jenis harta zakawi, misalnya ternak yang tidak digembalakan, tanaman yang bukan masuk kelompok biji-bijian dan bisa disimpan, perhiasan yang dipakai huliyyun mubah dan tidak disimpan. Harta bukan milik sempurna atau disebut juga sebagai kepemilikan lemah milkun dla’if, seperti harta yang sudah dibeli dan masih di tangan orang lain serta ada kemungkinan dibatalkan. Adanya syarat kemungkinan dibatalkan ini untuk mengecualikan harta yang diperoleh dari transaksi yang tidak bisa dibatalkan Pemiliknya bukan seorang muslim dan merdeka. Ini adalah syarat mutlak karena seorang non-muslim bukan termasuk pihak yang dikenai beban taklif kewajiban melaksanakan hukum Islam sehingga ia tidak wajib mengeluarkan zakat. Ustadz Muhammad Syamsudin, Wakil Sekretaris Bidang Maudluiyah - PW LBMNU Jawa Timur Kini tersedia Kalkulator Zakat untuk ragam jenis zakat, seperti perdagangan, pertanian, perkebunan, properti, perusahaan, dan lain-lain. Instal NU Online Super App di Play Store atau di App Store Nikmati pula fitur-fitur bermanfaat lainnya Al-Qur'an, Tutorial Ibadah, Kalender Hijriah, dan lain-lain. Zakat merupakan salah satu rukun Islam. Zakat adalah jumlah harta tertentu yang wajib dikeluarkan oleh orang yang beragama Islam dan diberikan kepada golongan yang berhak menerimanya fakir miskin dan sebagainya menurut ketentuan yang telah ditetapkan. Dalam Al-Quran disebutkan, “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan menyucikan mereka” QS. at-Taubah [9] 103. Menurut tafsir Kementerian Agama, ayat tersebut adalah perintah Allah SWT untuk mengambil sebagian dari harta benda sebagai sedekah atau zakat. Tujuannya untuk membersihkan diri dari dosa yang timbul karena mangkir dari peperangan dan untuk mensucikan diri dari sifat cinta harta yang mendorong mereka untuk mangkir dari peperangan. Berdasarkan buku Pendidikan Inklusi dan Pendayagunaan Zakat, dilihat dari segi bahasa, kata zakat berasal dari kata zaka yang mempunyai arti berkah, tumbuh, bersih,suci dan baik. Sedangkan menurut istilah, zakat adalah memberikan sebagian harta yang telah mencapai nisab kepada pihak yang telah ditetapkan oleh syarak dengan kadar tertentu. Secara yuridis, zakat di Indonesia diatur dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat UU No. 23 Tahun 2011. Menurut undang-undang, definisi zakat adalah harta yang wajib dikeluarkan oleh seorang muslim atau badan usaha untuk diberikan kepada orang yang berhak menerimanya sesuai dengan syariat islam. Hukum Zakat Hukum zakat adalah wajib fardu atas setiap muslim yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu. Dasar hukumnya antara lain Surat Al-Baqarah ayat 110. وَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتُوا الزَّكٰوةَ ۗ وَمَا تُقَدِّمُوْا لِاَنْفُسِكُمْ مِّنْ خَيْرٍ تَجِدُوْهُ عِنْدَ اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ بِمَا تَعْمَلُوْنَ بَصِيْرٌ Artinya “Dan laksanakanlah salat dan tunaikanlah zakat. Dan segala kebaikan yang kamu kerjakan untuk dirimu, kamu akan mendapatkannya pahala di sisi Allah. Sungguh, Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” Zakat juga diatur dalam Surat At-Taubah ayat 103 sebagai berikut. ذْ مِنْ اَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيْهِمْ بِهَا وَصَلِّ عَلَيْهِمْۗ اِنَّ صَلٰوتَكَ سَكَنٌ لَّهُمْۗ وَاللّٰهُ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ Artinya “Ambillah zakat dari harta mereka, guna membersihkan dan menyucikan mereka, dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doamu itu menumbuhkan ketenteraman jiwa bagi mereka. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.” Dr. Rosidin, dalam Modul Fikih Ibadah menjelaskan, kedudukan dan arti penting dari zakat dapat dilihat dari beberapa hal berikut. Zakat adalah rukun Islam yang ketiga, sehingga menjadi salah satu pilar bangunan Islam yang agung. Allah SWT menyandingkan perintah menunaikan zakat dengan perintah salat sebanyak 28 kali dalam Al-Quran. Ini menunjukkan betapa urgen dan tinggi kedudukan zakat dalam Islam. Tujuan Zakat Terdapat sejumlah tujuan zakat sebagai berikut. Mengangkat derajat fakir miskin. Membantu memecahkan masalah para gharimin, ibnu sabil, dan mustahik lainnya. Membentangkan dan membina tali persaudaraan sesama umat Islam dan manusia pada umumnya. Menghilangkan sifat kikir dan loba para pemilik harta. Menghilangkan sifat dengki dan iri kecemburuan sosial dari hari orang-orang miskin. Menjembatani jurang antara si kaya dan si miskin dalam masyarakat. Mengebangkan rasa tanggung jawab sosial pada diri seseorang terutama yang memiliki harta. Mendidik manusia untuk berdisiplin dan menunaikan kewajiban dan menyerahkan hak orang lain padanya. Sarana pemerataan pendapat untuk mencapai keadilan sosial. Penjelasan tersebut bersumber dar Muhammad Daud Ali 1988 sebagaimana dikutip dalam buku Keuangan Publik Islami Pendekatan Teoritis dan Sejarah 2017. Golongan Penerima Zakat Berdasarkan Surat At-Taubah ayat 60, terdapat delapan golongan penerima zakat. اِنَّمَا الصَّدَقٰتُ لِلْفُقَرَاۤءِ وَالْمَسٰكِيْنِ وَالْعَامِلِيْنَ عَلَيْهَا وَالْمُؤَلَّفَةِ قُلُوْبُهُمْ وَفِى الرِّقَابِ وَالْغَارِمِيْنَ وَفِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَابْنِ السَّبِيْلِۗ فَرِيْضَةً مِّنَ اللّٰهِ ۗوَاللّٰهُ عَلِيْمٌ حَكِيْمٌ Artinya “Sesungguhnya zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir, orang miskin, amil zakat, yang dilunakkan hatinya mualaf, untuk memerdekakan hamba sahaya, untuk membebaskan orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai kewajiban dari Allah. Allah Maha Mengetahui, Maha Bijaksana.” Menurut penjelasan Badan Amil Zakat Nasional Baznas, delapan golongan tersebut adalah Fakir, mereka yang hampir tidak memiliki apa-apa sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan pokok hidup. Miskin, mereka yang memiliki harta namun tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar kehidupan. Amil, mereka yang mengumpulkan dan mendistribusikan zakat. Mualaf, mereka yang baru masuk Islam dan membutuhkan bantuan untuk menguatkan dalam tauhid dan syariah. Riqab, budak atau hamba sahaya yang ingin memerdekakan dirinya. Gharimin, mereka yang berhutang untuk kebutuhan hidup dalam mempertahankan jiwa dan izzahnya. Fisabilillah, mereka yang berjuang di jalan Allah dalam bentuk kegiatan dakwah, jihad dan sebagainya. Ibnu Sabil, mereka yang kehabisan biaya di perjalanan dalam ketaatan kepada Allah. Macam-Macam Zakat Dalam UU No. 23 Tahun 2011 dijelaskan, macam-macam zakat terdiri dari zakat mal dan zakat fitrah. Zakat Mal Zakat harta atau zakat mal adalah harta yang dikeluarkan oleh muzaki orang yang berzakat melalui amil zakat resmi untuk diserahkan kepada mustahik orang yang berhak menerima zakat. Zakat mal meliputi Emas, perak, dan logam mulia lainnya. Uang dan surat berharga lainnya. Perniagaan. Pertanian, perkebunan, dan kehutanan. Peternakan dan perikanan. Pertambangan. Perindustrian. Pendapatan dan jasa. Rikaz. Syarat Wajib Zakat Mal Syarat wajib zakat mal bagi adalah sebagai berikut. Beragama Islam. Aqil. Artinya seorang muslim dapat menggunakan akalnya dan sehat secara fisik dan mental. Baligh. Seorang muslim telah memasuki usia wajib untuk zakat. Memiliki harta yang mencapai nisab perhitungan minimal syarat wajib zakat. Persyaratan tersebut dimuat dalam buku Fikih Zakat, Sedekah, dan Wakaf. Adapun syarat harta yang dikenakan zakat mal sebagai berikut. Milik penuh. Halal. Cukup nisab. Haul. Nisab adalah batas minimal dari jumlah harta kekayaan yang harus dikeluarkan zakatnya setelah memenuhi syarat tertentu. Sedangkan haul adalah batas waktu minimal harta kekayaan yang harus dikeluarkan zakatnya. Syarat haul zakat mal tidak berlaku untuk zakat pertanian, perkebunan dan kehutanan, perikanan, pendapatan dan jasa, dan zakat rikaz. Cara Menghitung Zakat Mal Cara menghitung zakat mal adalah 2,5% x Jumlah harta yang tersimpan selama 1 tahun. Contohnya, pada 15 Desember 2019, Ibu Ani membeli emas sebanyak 200 gram. Maka besar nisab harta kekayaan berupa emas adalah 2,5%. Dengan demikian, besarnya zakat mal yang harus dikeluarkan oleh Ibu Ani adalah emas x nisab = 200 gram x 2,5% = 5 gram. Zakat emas yang harus dikeluarkan Ibu Ani adalah satu tahun setelah memiliki 200 gram emas tersebut, yaitu pada tanggal 14 Desember 2020. Zakat mal dapat diberikan kepada Badan Amil Zakat Nasional BAZNAS. Menurut BAZNAS, standar harga emas yg digunakan untuk 1 gram nya adalah Maka, zakat mal yang harus dikeluarkan Ibu Ani sebesar 5 gram atau setara dengan uang sejumlah uang x 5 gram = Manfaat Zakat Mal Dikutip dari buku Fiqih, zakat mal membawa sejumlah manfaat bagi umat Islam. Manfaat zakat mal meliputi Mendekatkan rasa cinta dan kasih sayang antara orang kaya dan orang miskin. Sebagai rasa syukur dan terima kasih kepada Allah SWT. atas nikmat yang telah diterima. Menumbuhkan sifat dermawan dan membersihkan diri dari sifat kikir. Membantu yang kekurangan. Memperkuat persatuan dan persaudaraan. Menjaga dari segala kejahatan yang akan timbul pada masyarakat. Zakat Fitrah Zakat fitrah adalah yang wajib dikeluarkan oleh setiap muslim laki- laki, perempuan, besar atau kecil, merdeka atau budak pada awal bulan Ramadan sampai menjelang salat Idul Fitri. Besarnya zakat fitrah adalah sebanyak 2,5 kg atau 3,5 liter bahan makanan pokok untuk setiap orang. Berdasarkan publikasi Baznas, para ulama, diantaranya Syaikh Yusuf Qardawi telah membolehkan zakat fitrah ditunaikan dalam bentuk uang yang setara dengan satu sha’ gandum, kurma atau beras. Nominal zakat fitrah yang ditunaikan dalam bentuk uang, menyesuaikan dengan harga beras yang dikonsumsi. Syarat Wajib Zakat Fitrah Syarat wajib zakat fitrah adalah sebagai berikut. Islam, orang yang tidak beragama Islam tidak wajib membayar zakat fitrah. Masih hidup ketika matahari terbenam di akhir bulan Ramadan. Apabila di akhir bulan Ramadan sebelum matahari terbenam seseorang sudah meninggal, maka ia tidak wajib menunaikan zakat fitrah. Memiliki kelebihan makan untuk dirinya dan keluarganya pada malam hari raya dan siangnya. Waktu Zakat Fitrah Terdapat beberapa waktu zakat fitrah di mana umat Islam dapat memberikanya, yaitu Awal atau pertengahan bulan Ramadan. Akhir bulan Ramadan hingga waktu subuh. Setelah salat subuh pada akhir Ramadan atau sebelum salat Idulfitri. Manfaat Zakat Fitrah Hasbiyallah dalam buku Fiqih menjelaskan manfaat zakat fitrah sebagai berikut. Membahagiakan orang yang kurang mampu mustahik saat Idulfitri. Menghilangkan sifat egois. Sebagai rasa syukur kepada Allah SWT atas nikmat yang diberikan. Menolak musibah. Mempererat silaturahmi antara orang yang mampu dan tidak mampu. Demikian pembahasan tentang zakat beserta hukum, tujuan, penerima, dan macamnya.