PengertianObservasi. Observasi merupakan salah satu metode pengumpulan data dengan cara mengamati atau meninjau secara cermat dan langsung di lokasi penelitian untuk mengetahui kondisi yang terjadi atau membuktikan kebenaran dari sebuah desain penelitian yang sedang dilakukan. Kegiatan observasi dilakukan untuk memproses objek dengan maksud
weZhW. Observasi adalah kegiatan yang patut Anda pahami jika ingin melakukan penelitian terhadap suatu objek. Teknik ini dapat membantu Anda mengumpulkan berbagai data primer atau informasi penting untuk tujuan tertentu. Kelebihannya, metode observasi diketahui bersifat faktual dan bisa dipertanggungjawabkan. Jika ingin tahu lebih lengkap, berikut telah Populix rangkum mulai dari pengertian observasi, ciri, tujuan, manfaat, hingga kelebihan dan kekurangannya. Yuk, langsung saja simak pembahasannya di bawah ini! Pengertian Observasi Secara bahasa, pengertian observasi adalah memperhatikan atau melihat. Bila dijabarkan, observasi adalah aktivitas yang dilakukan untuk mengamati secara langsung suatu objek tertentu dengan tujuan memperoleh sejumlah data dan informasi terkait objek tersebut. Akan tetapi, jika berdasarkan beberapa ahli, pengertian observasi sangatlah kompleks. Misalkan saja menurut Patton, ia menjelaskan bahwa observasi adalah suatu metode yang bersifat akurat dan spesifik guna mengumpulkan data dan mencari informasi terkait segala kegiatan objek penelitian. Sementara, Larry Christensen mengartikan observasi sebagai suatu cara untuk memperoleh informasi penting terkait seseorang. Sebab, apa yang dikatakan belum tentu sama persis dengan yang dikerjakan. Lalu, ada pula Margono, ia menyebutkan bahwa pengertian observasi adalah suatu teknik untuk melihat atau mengamati berbagai perubahan fenomena sosial yang terus tumbuh dan berkembang. Ciri-Ciri Observasi Agar lebih paham mengenai pengertian observasi, berikut ini terdapat sejumlah karakteristiknya. 1. Objektif Observasi pada dasarnya wajib bersifat objektif atau harus diamati secara langsung dengan berdasarkan kondisi objek tunggal yang nyata. 2. Faktual observasi juga harus dilakukan berdasarkan fakta dan hasil pengamatan yang dilakukan di lapangan, serta kebenarannya sudah dibuktikan tanpa ada dugaan tidak jelas. 3. Sistematis Observasi wajib dilaksanakan sesuai rencana atau metode yang telah ditentukan sedari awal dan tidak sembarangan. Baca juga Teknik Pengumpulan Data Kualitatif & Kuantitatif yang Tepat Jenis-Jenis Observasi Selain itu, observasi juga memiliki beberapa jenis. Adapun jenis-jenis observasi adalah sebagai berikut. 1. Observasi Sistematis Observasi sistematis merupakan jenis observasi yang dilakukan berdasar atas prosedur dan ketentuan yang telah dibuat sebelumnya. Biasanya, ketika ingin menggunakan tipe observasi ini, Anda harus menentukan terlebih dahulu faktor apa saja yang melatarbelakangi pengamatan tersebut sesuai kategorinya. 2. Observasi Partisipatif Sementara, pengertian observasi partisipatif ialah jenis pengamatan yang dilakukan secara aktif. Artinya, Anda wajib terlibat langsung dalam proses penelitian atau pengamatan agar dapat memahami dan memperoleh informasi dengan jelas. 3. Observasi Eksperimental Lalu, ada pula observasi eksperimental yang merupakan jenis pengamatan untuk suatu percobaan. Biasanya, tipe observasi ini ditujukan sebagai uji coba penelitian terhadap obejk tertentu. Namun, observasi eksperimental cenderung memerlukan lebih banyak waktu dan biaya. Fungsi dan Tujuan Observasi Mungkin Anda bertanya-tanya apa fungsi dan tujuan observasi? Secara mendasar, tujuan dan fungsi observasi adalah sebagai berikut. 1. Memperoleh Data dan Informasi Tujuan observasi yang utama ialah untuk memperoleh berbagai data dan informasi guna menjawab sejumlah permasalahan dalam penelitian. Ya, observasi adalah salah satu jenis teknik pengumpulan data yang bisa Anda gunakan, baik sebagai karya ilmiah maupun tidak. 2. Menarik Kesimpulan Selain itu, fungsi observasi juga sebagai metode praktis bagi peneliti agar bisa mendapat sebuah kesimpulan terkait objek yang menjadi kajian. Oleh karena itu, observasi memerlukan beberapa waktu dalam pelaksanaannya hingga nanti dapat menghasilkan suatu garis besar. 3. Menggambarkan Objek Terakhir, tujuan observasi adalah untuk membantu peneliti melihat dan mengamati objek penelitian menggunakan seluruh pancaindra. Sehingga, hasil penggalian data Anda akan jauh lebih akurat ketika digabungkan dengan teknik pengamatan lainnya. Baca juga Teknik Analisis Data Pengertian, Langkah, Jenis dan Contohnya Manfaat Observasi Setelah mengetahui fungsi dan tujuannya di atas, lalu sebetulnya apa kegunaan melakukan teknik observasi? Adapun berbagai manfaat observasi adalah sebagai berikut. Merekam suatu kejadian atau peristiwa cara runtut dan kronologis. Menjelaskan suatu kejadian atau peristiwa dengan tingkat keakuratan yang tinggi. Hasil penemuan dapat ditafsirkan dengan mudah. Hasil observasi dapat membantu menginterpretasikan keadaan dunia nyata. Dapat digabungkan dengan teknik lain untuk menghasilkan laporan. Contoh Observasi Salah satu contoh observasi adalah misalkan Anda melakukan penelitian di suatu sekolah dasar. Kemudian, observasi Anda ialah terkait perilaku siswa terhadap cara mengajar guru. Akhirnya, Anda mengamati setiap proses pembelajaran di kelas dalam beberapa jangka waktu tertentu dengan menerapkan beberapa metode. Misalnya, Anda menerapkan metode kelompok selama satu minggu dan metode individual di waktu lain. Lalu, nantinya Anda akan menarik kesimpulan terkait tingkah laku para siswa selama proses belajar mengajar tersebut berlangsung. Kelebihan dan Kekurangan Observasi Setiap metode tentu memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, termasuk teknik observasi. Sebelum melakukan penelitian, ada baiknya Anda mengetahui sejumlah kelebihan dan kekurangan observasi berikut ini. Kelebihan Observasi Adapun kelebihan observasi adalah sebagai berikut. Dapat menghasilkan data secara langsung, entah itu melalui komunikasi verbal atau tidak. Dapat merekam perilaku perkembangan ataupun hal lainnya mengenai fenomena objek penelitian ketika kejadian sedang berlangsung. Memberikan hasil data atau informasi yang bersifat faktual, objektif, dan dapat dipertanggung jawabkan. Kekurangan Observasi Selain kelebihan di atas, Anda juga perlu mempertimbangan beberapa kekurangan observasi di bawah ini. Harus melalui proses pengamatan yang memakan waktu dan biaya. Tidak bisa dilakukan dalam satu waktu saja. Aktivitas pengamatan cenderung mengganggu persoalan pribadi, seperti terkait perilaku anak dalam menghadapi permasalahan orang tua. Sehingga, pengataman tidak dapat dilakukan secara maksimal. Dari penjelasan tersebut, bisa dilihat bahwa tujuan utama dilakukannya observasi adalah untuk memperoleh data di lapangan secara faktual dan objektif. Sayangnya, metode ini memerlukan waktu yang cukup lama agar mampu menghasilkan suatu kesimpulan. Itulah pembahasan lengkap mengenai pengertian observasi, ciri, jenis, manfaat, hingga kelebihan dan kekurangannya yang patut Anda ketahui. Baca artikel Populix lainnya untuk mendapat informasi menarik dan bermanfaat. Baca juga Pengertian Data Kualitatif, Teknik Pengumpulan Data & Analisis
Saat ini pembelajaran kolaboratif merupakan salah satu metode pembelajaran yang cukup populer diterapkan di sekolah maupun perguruan tinggi. Metode ini memungkinkan keterlibatan siswa secara aktif dalam proses belajar. Jadi, dalam suatu kelas, guru tidak terus menerus mengajar dan menjelaskan selama dua jam penuh. Beberapa manfaat dari metode pembelajaran kolaboratif ini adalah siswa menjadi lebih percaya diri, berani mengemukakan pendapatnya, dan mampu bekerja sama dengan teman-temannya. Mereka juga menjadi lebih mandiri saat belajar, tidak selalu disuapi’ oleh para guru. Berikut ini adalah aktivitas-aktivitas yang dapat membangun keaktifan siswa dalam berpartisipasi dan berkolaborasi di dalam kelas. Yuk, simak. Diskusi dengan teknik fishbowl Siswa sedang melakukan diskusi dengan teknik Fishbowl. Sumber Melalui teknik ini, setiap siswa akan berinteraksi dalam bentuk bertukar pengalaman dan informasi, serta memecahkan suatu permasalahan bersama. Seluruh siswa diharuskan berpartisipasi secara aktif, tidak hanya menjadi pendengar saja. Kegiatan ini dinamakan fishbowl karena orang yang mengamati jalannya diskusi seolah-olah sedang melihat ikan di dalam akuarium. Bagaimana aturan mainnya? Pertama-tama, siswa dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu kelompok diskusi dan kelompok pengamat. Kelompok diskusi akan duduk pada lapisan dalam sebuah lingkaran sedangkan kelompok pengamat berada di lapisan luar. Setelah itu, guru memberikan topik untuk didiskusikan oleh kelompok diskusi. Di saat yang sama, kelompok pengamat harus mengamati jalannya diskusi. Mereka juga boleh mencatat hal-hal yang penting. Nantinya, kelompok pengamat juga akan diberikan waktu untuk berpendapat. Saat diskusi pertama selesai, siswa berganti peran. Mereka yang sebelumnya ada di kelompok diskusi kini akan menjadi kelompok pengamat dan sebaliknya. Kemudian, diskusi kedua dimulai. Bermain Siswa bermain minefield. Sumber Sebuah kolaborasi tentu tidak bisa dipaksakan, apalagi untuk siswa yang tergolong masih kecil. Oleh sebab itu, guru dapat mengajarkan siswa untuk berkolaborasi melalui permainan. Ada banyak permainan yang bermanfaat untuk melatih kemampuan kolaborasi siswa, lho. Salah satunya adalah permainan balloon bop. Dalam permainan ini, seorang guru akan membutuhkan beberapa balon. Siswa berdiri membentuk sebuah lingkaran sambil bergenggaman tangan. Kemudian, guru akan melempar balon-balonnya. Tugas siswa adalah melempar kembali balon tersebut sebelum jatuh ke tanah. Namun, mereka harus tetap berpegangan tangan. Siswa dapat melempar balonnya menggunakan tangan, kepala, dan bagian tubuh lainnya kecuali kaki. Melalui permainan ini, siswa dilatih untuk berkomunikasi dan bekerja sama. Permainan lainnya adalah minefield. Dalam permainan ini, seorang siswa akan ditutup matanya dan harus berjalan menuju suatu tempat. Teman-temannya dalam satu tim harus mengarahkannya sampai misi berhasil dicapai. Pada permainan ini, siswa akan berlatih kolaborasi secara efektif. Brainwriting Ide hasil brainwriting. Sumber Dalam metode pembelajaran kolaboratif, brainstorming merupakan sebuah aktivitas yang sering dilakukan. Namun, acapkali pada penerapannya brainstorming tidak cukup efektif. Tidak semua ide bisa diutarakan oleh siswa. Oleh karena itu, hasil diskusi bukanlah solusi atau ide terbaik. Brainwriting memungkinkan siswa untuk menuliskan idenya terlebih dahulu sebelum mulai berdiskusi. Ide tersebut dituliskan dalam postÂ-it dan tidak diberi nama. Semua ide akan ditempel pada papan atau dinding agar dapat dilihat oleh seluruh siswa. Setelah itu barulah siswa diminta untuk mendiskusikan seluruh ide yang ada. Bahkan, dengan brainwriting, siswa bisa mengombinasikan dua ide berbeda menjadi ide baru yang lebih baik. Bercerita dengan metode Zoom Siswa bercerita secara bergiliran. Sumber Kegiatan ini mungkin sudah cukup sering dilakukan. Tanpa modal berarti, kemampuan kolaborasi siswa dapat terasah. Alat yang perlu disiapakan hanyalah sebuah gambar, bisa gambar apa saja. Kemudian, siswa pertama diminta untuk membuat cerita mengenai gambar tersebut. Selanjutnya, cerita akan dilanjutkan oleh siswa berikutnya. Begitu seterusnya. Melalui kegiatan ini, siswa dapat bebas berimajinasi dan secara tidak langsung berkolaborasi dengan teman-temannya untuk membangun sebuah cerita yang utuh dan logis. Melakukan proyek berkelompok Membuat karya dari kertas. Sumber Proyek yang dimaksud di sini adalah proyek singkat yang dapat diselesaikan dalam waktu 20 menit. Salah satu proyek yang dapat dilakukan adalah membuat prakarya. Pertama-tama, bagi siswa dalam beberapa kelompok. Setiap kelompok akan mendapat dua buah gunting, dua lembar kertas, sepuluh penjepit kertas, dan selotip. Instruksikan siswa untuk membangun menara setinggi-tingginya dengan alat tersebut. Batasi waktu kerja mereka dalam 20 menit. Aktivitas ini akan mengajarkan siswa untuk berpikir secara matang sebelum mengeksekusi suatu tugas. Mereka akan berpikir dan mengeksekusi pembangunan menara secara bersama-sama. Dengan demikian, mereka berlatih untuk menjadi pribadi yang kolaboratif. Itu dia lima kegiatan yang dapat menjadikan siswa mau berkolaborasi di dalam kelas. Aktivitas tersebut memang sengaja dibuat tidak terlalu akademik dengan harapan nantinya sifat kolaboratif akan tertanam di jiwa setiap siswa. Tidak apa-apa, kan, sejenak melakukan aktvitas menyenangkan di sela-sela belajar Matematika atau pelajaran lainnya? Yuk, coba terapkan kegiatan-kegiatan tersebut di kelas Anda. Jika Anda memiliki ide kreatif lainnya untuk diaplikasikan pada metode pembelajaran kolaboratif, jangan ragu untuk berbagi di kolom komentar. Share juga artikel ini ke guru-guru lainnya. Ayo BanggaJadiGuru! Guru bisa merekomendasikan siswa menggunakan ruanglesonline untuk melatih keterlibatan siswa secara aktif dalam proses belajar melalui live chat, sehingga BelajarJadiPraktis!AZN/TN
Februari 10, 2022 Pelajaran SD Kelas 4 Kegiatan, aktivitas yang dilakukan dan hasil tentang dorong meja belajarmu pelan-pelan hingga bergeser sedikit, lalu tarik ke posisi semula. Angkat tas sekolahmu, lalu letakkan lagi ke posisi semula. Ambil selembar kertas tak terpakai, lalu lipat atau remaslah kertas tersebut. Pembahasan kunci jawaban tema 7 kelas 4 halaman 5, tepatnya pada materi pembelajaran 1 subtema 1 Keragaman Suku Bangsa dan Agama di Negeriku. Pembahasan kali ini merupakan lanjutan tugas sebelumnya, di mana kalian telah mengerjakan soal tentang Apa yang terjadi saat kuda menarik bendi? Apa yang terjadi saat kerbau atau kuda menarik pedati? Sudah mengerjakannya kan? Jika belum, silahkan buka link tersebut! Ayo Mencoba! Lakukan kegiatan-kegiatan sederhana berikut. Dorong meja belajarmu pelan-pelan hingga bergeser sedikit, lalu tarik ke posisi semula. Angkat tas sekolahmu, lalu letakkan lagi ke posisi semula. Ambil selembar kertas tak terpakai, lalu lipat atau remaslah kertas tersebut. Dari kegiatan tersebut, isilah tabel berikut. Jawaban Kegiatan Aktivitas yang Dilakukan Hasil 1 Mendorong meja Menarik meja Meja bergeser Meja bergeser 2 Mengangkat tas Menurunkan tas Tas bergerak Tas bergerak 3 Meremas kertas Kertas berubah bentuk Aktivitas yang telah kamu lakukan terhadap meja sehingga bergeser disebut gaya. Aktivitas yang kamu lakukan terhadap tas sekolah yang kamu angkat disebut gaya. Aktivitas yang kamu lakukan terhadap kertas sehingga bentuknya berubah disebut gaya. Apa yang dimaksud dengan gaya? Gaya adalah dorongan atau tarikan yang dapat menyebabkan benda bergerak atau berubah bentuk. Kerjakan juga soal selanjutnya di halaman 6 berikut ini Ayo Mengamati! Kamu telah mengetahui pengertian gaya. Sekarang, perhatikan gambar-gambar berikut. Lalu, jawablah pertanyaan pada setiap gambar. 1. Apa yang menyebabkan mobil pada gambar di samping dapat bergerak? 2. Apa yang menyebabkan lampu dapat menyala? 3. Apa yang menyebabkan jarum menempel pada batang magnet? 4. Apa yang menyebabkan buah jatuh dari pohon? 5. Apa yang menyebabkan kursi mudah dipindahkan? Pembahasan jawaban buka DISINI. Demikian pembahasan kunci jawaban tema 7 kelas 4 SD/MI di buku tematik siswa halaman 5 tentang tabel Kegiatan Aktivitas yang Dilakukan dan Hasil . Semoga bermanfaat dan berguna bagi kalian. Kerjakan juga soal lain pada materi pembelajaran 1 subtema 1 Keragaman Suku Bangsa dan Agama di Negeriku. Terimakasih, selamat belajar!